Bolehkah mendatangi para
peramal dan mempercayai omongan mereka? Diriwayatkan oleh An-Nasa-i dari Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa orang yang mendatangi peramal dan
mempercayai omongannya tidak akan diterima shalatnya. Apakah hadits itu shahih.
Tolong jelaskan kepada kami riwayat dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam dan pendapat para ulama.
Published Date: 2002-05-30
Al-Hamdulillah. Banyak
hadits shahih yang diriwayatkan yang menjelaskan haramnya perbuatan semacam
itu, di antaranya: Dari Shafiyyah bin Abi Ubaid, dari salah seorang isteri Nabi
diriwayatkan bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang
mendatangi peramal, menanyakan kepadanya sesuatu, lalu mempercayainya,
shalatnya tidak akan diterima empat puluh hari lamanya."
Diriwayatkan oleh Muslim
dalan Shahihnya. Dari Qubaishah bin Al-Mukhariq juga diriwayatkan bahwa
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Iyafah, Ath-Thair dan
Az-Zajr." Diriwayatkan oleh Abu dawud dengan sanad yang hasan.
Abu Dawud menjelaskan:
"Az-Zajr yakni menarik burung. Yakni meramal kesialan atau keberuntungan
dengan terbangnya burung itu. Bila ia terbang ke sebelah kanan, ia akan merasa
optimis akan beruntung. Tapi kalau terbang ke kiri, berarti alamat sial.
Sementara Al-Jauhari
menjelaskan: "Iyafah, Khatt dan Thorq adalah kata-kata yang diperuntukkan
kepada berhala, peramal dan tukang sihir atau yang semacam itu."
Dari Ibnu Abbas -Radhiallahu
'anhuma-- diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang
mengambil ramalan dari bintang berarti ia telah mempelajari bagian dari ilmu
shihir, semakin banyak ia mempelajarinya semakin dalam ilmu sihirnya."
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih.
Dari Muawiyyah bin Al-Hakam
-Radhiallahu 'anhu-- diriwayatkan bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Wahai Rasulullah, saya
ini orang yang baru masuk Islam. Allah telah mengaruniaku ajaran Islam ini. Di
antara kami ada kalangan lelaki yang sering mendatangi para peramal. Di antara
kami juga ada orang-orang yang suka meramal dengan cara terbang seekor
burung." Beliau berkata:"Jangan datangi mereka." Aku berkata:
"Itu hanya perasaan yang ada dalam hati mereka." Beliau bersabda:
"Jangan percayai mereka." (HR. Muslim)
Dari Abu Mas'ud Al-Badri
-Radhiallahu 'anhu--diriwayatkan bahwa Rasululah Shallallahu 'alaihi wa sallam
mengharamkan mengambil bayaran penjualan anjing, upah pelacur dan bayaran
tukang ramal.." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari Aisyah -Radhiallahu
'anha-- diriwayatkan bahwa sebagian kaum muslimin bertanya kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang para peramal. Beliau berkomentar:
"Mereka itu tidak ada apa-apanya." Mereka berkata: "Wahai
RAsulullah, terkadang mereka membicarakan suatu hal, ternyata hal itu
betul-betul terjadi." Beliau berkata: "Itu adalah kata-kata yang
dicuri jin dari (berita langit), lalu dibisikkan ke telinga walinya (para
dukun), lalu para peramal itu mencampurkannya dengan seratus kebohongan.."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah
-Radhiallahu 'anhu-diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
"Barangsiapa yang
mendatangi dukun dan mempercayai ucapannya, atau menyetubuhi wanita di bagian
duburnya, berarti telah kafir dengan wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Abu Dawud)
Para ulama menjelaskan bahwa
melakukan perbuatan-perbuatan tersebut adalah haram, mendatangi peramal dan
mempercayai ucapannya, diharamkan juga membuang-buang harta untuk diberikan
kepada mereka. Orang yang telah terjerumus melakukan hal tersebut hendaknya
bertaubat kepada Allah. Wallahu A'lam.
Fatawa Al-Imam An-Nawawi 230